Minggu, 17 Juli 2011

Antara aku dan secangkir kopi





*'bisakah aku membuat secangkir kopi
udara begitu dingin, banyak hal yg harus
aku selesaikan' kepada seorang wanita
separuh baya -ibuku- yg menjawab
'buat sedikit saja..'
bergegas menuju dapur sederhana*




aku dan secangkir kopi
mengingatkan kepadaku tentang sebuah kehidupan
hitam, pahit..
tapi tetap diminum oleh khayalak

abstrak aku berfikir, ini kopi
-siapa bilang ini teh?-
aku larut di dalamnya, lelakiku
bayangan tertuju pada sosok itu
tanpa terlepas dari cangkir kopi
terus aku berfikir yang lain
tapi tetap, lelakiku

memandang sebuah gambaran kemunafikan
hah! orang2 ini..! -kucibir-
lelah aku memandang senyum palsu
lalu kamu memberikan cerita2 aspal
-entah asli entah palsu-
terseok aku berjalan mengejar wajah manis
yang -sekali lagi- hanya kepalsuan dari
wajah2 di gambar ini

aku teringat, antara aku dan secangkir kopi
ini manis hloo, antara seorang lelaki tua dan
gadis kecilnya -aku atau kalian mungkin-
hujan turun deras di gubuk tua yg jauh dari
raungan polusi bahkan suara pun hanya hujan
'mau kopi?' -memberiku secangkir kopi-
-ku coba- 'kek, ini manis.. kopi kan pahit'
laki2 tua itu tersenyum
'anak bodoh' -tangannya membuat rambutku sedikit berantakan-

mungkin cuma bisa menjawab dengan senyuman
-katanya- kopi pahit karna tanpa gula
kalau kata orang2 dengan cerutu besar itu -menunjuk-
tanpa cappucino, ah! gaya si laki2 tua
sama halnya dengan hidupmu nanti
sekali waktu carilah gula dalam hidupmu
namun sekali waktu biarkan hidupmu & masalah2mu
berjalan apa adanya
itulah antara hidup dan kopi

aku bilang itu manis
antara aku dan secangkir kopi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar